Main Article Content

Abstract

Everyone can become a whistleblower, but they face an ethical dilemma, whether they have to disclose the fraud that they know or not. The purposes of this study were to examine the effect of attitude, subjective norms and organizational commitment on whistleblowing intention. Data were collected using questionnaires and analyzed using multiple linear regressions. The samples of this study were 85 respondents from BPK RI and BPKP West Sumatera. The results showed that subjective norms have positive effect on the intention of whistle-blowing action, while organizational commitment has no effect on whistleblowing intention. Surprisingly, this study found attitude has negative effect on the intention of whistle-blowing action. It means the better attitude, the lower the whistleblowing intention.

Keywords

Whistleblowing Intention, Attitude, Subjective Norm, Organizational Commitment

Article Details

How to Cite
Angrayni, S. ., Yulistia, R., Minovia, A. F. ., & Rifa, D. (2021). PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN WHISTLEBLOWING. CURRENT: Jurnal Kajian Akuntansi Dan Bisnis Terkini, 2(1), 29–42. https://doi.org/10.31258/jc.2.1.24-42

References

  1. ACFE. (2017). Survai Fraud Indonesia. The Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter.
  2. Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50, pp. 179-211.
  3. Agustin, C. R. (2016). Analisis Pengaruh Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi, Dan Demografi Terhadap Intensi Melakukan Tindakan Whistleblowing. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.
  4. Alleyne, P., Hudaib,M., & Pike,R.(2013). Towards a Conceptual Model of Whiste-Blowing Intention Among External Auditors. The British Accounting Review, 45, pp. 10-23.
  5. Bagustianto,R., & Nurkholis. (2015). Faktor-Fator yang Mempengaruhi Minat Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi pada PNS BPK RI). Simposium Nasional Akuntansi,18, Medan. hal. 276-295.
  6. Baihaqi, Lamtiur. B., Hatta, M.(2018). Pengaruh Komitmen Organisasi, Kolektivisme, Nilai-nilai Etika Perusahaan danPenalaran Moral terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing, Simposium Nasional Akuntansi ,21, Samarinda.
  7. Dasgupta, S., &Kesharwani,A. (2010). Whistleblowing: A Survey of Literature. The IUP Journal of Corporate Governance, 9, 57-70.
  8. Hatta, M., Baihaqi, Widasari, N. (2018). PengaruhKomitmenOrganisasi, Nilai-nilaiEtika Perusahaan danIntensitas Moral terhadap Niat Whistleblowing oleh Karyawan Bagian Akuntansi Perusahaan Pembiayaan di Kota Bengkulu. Simposium Nasional Akuntansi, 21, Samarinda.
  9. Husniati, S. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Untuk Melakukan Whistleblowing Internal. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4, 1223-1237.
  10. Iskandar, A & Saragih, R. (2018). Pengaruh Sikap Kearah Perilaku, Norma Subjektif dan Persepsi Kontrol Atas Perilaku Terhadap Niat dan Perilaku Whistleblowing CPNS, Jurnal Tata Kelola Akuntabilitas Keuangan Negara, Vol. 4, No. 1, 63-84
  11. Ismayunda, A. P., Solikhah, B., &Yulianto, A. (2018). Pengujian Faktor Individual, Situasional, Organisasional, dan Demografi terhadap Intensi Whistleblowing: Konfirmasi Teori Propososial. Simposium Nasional Akuntansi, 21, Samarinda.
  12. Kami, I. M. (2018, Feb 22). Indeks Persepsi Korupsi 2017, Indonesia Peringkat Ke-96. https://news.detik.com.
  13. Khanifah, Anam,M. C., & Astuti,E. B.(2017). Pengaruh Attitude Toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control Pada Intenstion Whistleblowing, Jurnal Akses, 12, No. 24, 147-158.
  14. Kreshastuti, D. K., &Prastiwi,A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Auditor Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing. Diponegoro Jaurnal Of Accounting, 3, hal. 1-15.
  15. Lestari, R., & Yaya, R. (2017). Whistleblowing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Melaksanakannya Oleh Aparatur Sipil Negara. Jurnal Akuntansi, Vol. XXI, No.03, hal. 336-350.
  16. Park, H., & Blenkinsopp, J. (2009). Whistleblowing as Planned Behavior – A Survey of South Korean Police Officers. Journal of Business Ethics, 85 (4), pp. 545–556.
  17. Patel, C. (2003). Some cross-cultural evidence on whistleblowing as an internal control mechanism. Journal of International Accounting Research, 2, pp. 69-96.
  18. Putra, L. M. (2017, Maret). ICJR: Perlindungan Whistle Blower Perlu Perhatian Serius. https://nasional.kompas.com.
  19. Pemerintah Republik Indonesia.(2006). Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
  20. Pemerintah Republik Indonesia.(2014). Undang-Undang Republik Indonesia No. 31 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
  21. Pemerintah Republik Indonesia.(2018). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Tindak Pidana Korupsi
  22. Rothschild, J & Miethe, T. D.(1999). Whistle-Blower Disclosures dan Management Retaliation: The Battle to Control Information about Organization Corruption.Work and Occupations. Vol. 26. pp. 107-128.
  23. Rustiarini, N. W., &Sunarsih, N. M.(2015). Fraud dan Whistleblowing: Pengungkapan Kecurangan Akuntansi oleh Audit Pemerintah. Simposium Nasional Akuntansi, 18. Medan.
  24. Samendawai,A. H., Santoso, F., Wagiman, W., Omas, B. I., Susilaningtias, & Wiryawan, S. M.(2011). Memahami Whistleblower. Jakarta Pusat: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
  25. Saud, I. M. (2016). Pengaruh Sikap dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Whistleblowing Internal-Eksternal dengan Persepsi Dukungan Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 17, hal. 209-219.
  26. Setiawati, L. P., & Sari,M. M. R. (2016). Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Intensitas Moral dan Tindakan Akuntan Melakukan Whistleblowing. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 17, hal. 257-282.
  27. Setyawati, I., Ardiyani,K., & Sutirno,C. R. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Untuk Melakukan Whistleblowing Internal. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 17, hal. 22-33.
  28. Siallagan, H., Rohman, A., Januarti, I., & Din, M. (2017). The Effect of Professional Commitment, Attitude, Subjective Norms and Perceived Behavior Control on Whistle Blowing Intention. International Journal of Civil Engineering and Technology, 8, Issue 8, pp. 508–519.
  29. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 tahun 2011 tentang Perlakuan Terhadap Pelapor Tindak Pidana Saksi Pelaku yang Bekerja Sama.
  30. Suryono, E., & Chariri, A. (2016). Sikap, Norma Subjektif, dan Intensi Pegawai Negeri Sipil untuk Mengadukan Pelanggaran (Whistleblowing). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 13, No. 1, hal.102-116.
  31. Trongmateerut, P., & Sweeney, J. T. (2013). The Influence of Subjective Norms on Whistle- Blowing: A Cross-Cultural Investigation. Journal of Business Ethics, Vol. 112, No. 3, pp. 437-451.
  32. Zakaria, M., Razak, S. N. A. A., & Yusoff, M. S. A. (2016). The Theory of Planned Behaviour as a Framework for Whistle-BlowingIntentions. Review of European Studies, Vol. 8,No. 3, pp. 221-236.